Senin, 15 Oktober 2012

[Puisi] Pada Rindu Bulan


Pada Rindu Bulan
Sri Maryani, S.Pd.

Apa yang dibawa sebagai pertanda
oleh pepasir yang lerai di-dera-i angin?
segerombolan kafilah membelah kota
mengeja langkah
saling melempar petatah
diam-diam memburu oase
            : mata air kebijaksanaan yang menjalar
kekhusyuan menular
membasahi lorong-lorong haus
melucuti kulit-kulit yang aus
pada rindu bulan
mengantarkan cahaya dari pelarian lebam
lampu-lampu mancur
cahaya mengendarai pasang-pasang mata tajam
terperangah
rindu pada bulan tanggal-tanggal siyam
rindu pada malam-malam bulan
tanggal-tanggal qadar
bulan melempar senyuman
segala dera tanggal
segala derita luruh sebelum maujud
kutasbihkan segala kasih
di waktu-waktu dzikir terukir
pada sekumpulan waktu
pada sekumpulan bukubuku
jejak pegiat ilmu di waktu lalu
shalawat sepanjang ilalang di padang-padang
menjadi dendang sepanjang rintang
kesturi di sepanjang bauan
puisi di sepanjang sunyian
lagu di sepanjang rayuan
catatan panjang dari rentang-rentang firman yang menyejarah
tentang amalan, tentang pesan-pesan  bertuah, petitih dari nagari antah
kugali ayat-ayat firdaus
tentang nagari sungai-sungai susu, sungai-sungai madu dan sungai-sungai arak yang dihalalkan
nagari yang tak kita jumpai persengketaan dengan iblis
segala serapah rebah
kutegakkan takbir ditingkahi iftitah,
kukhusyukan ruku
kupeluk sujud
kuimani salam-salam yang diamini

Daarut Tauhid, 16 Juli 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar