Apakah Kopi
Darat dan Buaya Darat Satu "keluarga"?
oleh
Sri Maryani *
Semakin
ramai orang-orang berjejaring di dunia maya (baik melalui Facebook, Twitter,
Friendster, blog Multiply, dsb.) mereka akan semakin banyak menemukan
istilah-istilah baru yang mungkin saja hanya diketahui di kalangan mereka saja.
Di antara begitu banyaknya istilah yang muncul, ada istilah yang semakin umum
dan semakin biasa digunakan yaitu istilah KOPI DARAT atau biasanya dipendekkan
menjadi KOPDAR. Kita sering menemukan istilah "KOPDAR" tersebut di
sela-sela "coloteh tulis" antar rekan sejejaring kita. Entah sejak
kapan istilah itu bermula? Dan apa maksud istilah itu sesungguhnya?
KOPDAR
merupakan pemendekan dari kata kopi darat. Walaupun tak tepat karena seharusnya
pemendekan yang tepat ialah diambil salah satu suku katanya secara konsisten
baik itu suku kata awal atau suku kata akhir yaitu KODA ataupun PIRAT. Tentang
istilah kopi darat itu sendiri tak banyak yang tahu dari mana mulanya. Sumber
pun belum banyak yang mendefinisikan tentang itu. Tak banyak sumber yang
menuliskan asal muasal istilah tersebut. Di kamus-kamus istilah digital ataupun
di mesin pencari seperti Google dan Wikipedia pun tak banyak yang secara pasti
membahas definisi kopi darat.
Namun,
ada pula yang menyatakan bahwa kopi darat dari dulu memang sudah sering
digunakan khususnya oleh mereka yang aktif di radio hubung (dulu sempat ada
trend "breaker"). Istilah ngetrendnya saat itu disebut break-breakan yang
sangat digandrungi penghobi radio 2 meterband, 11 meterband, juga yang 80
meterband. Komunitas radio tersebut dapat saling hubung (saling berkomunikasi).
Di kalangan breaker, kata “kopi” itu sendiri memiliki arti jelas,
terang, gamblang, nyata, atau bisa diketahui.
Apabila
diartikan menurut pemahaman para pengguna istilah tersebut di zaman sekarang
(tepatnya disesuaikan dengan trend zaman sekarang), kopi darat ialah
pertemuan dengan teman-teman maya di dunia nyata misalnya pertemuan dengan
teman FBers, YM, MPers, atau teman sms-an. Saya jadi berpikir kenapa istilah
kopi darat muncul untuk menamai kegiatan-kegiatan tersebut? Pikiran saya tak
hanya berpusat pada itu, tetapi juga tentang arti kata tersebut secara leksikal
dan maknanya. Lalu pencarian padanan kata kopi darat dalam bahasa lain yang
diduga-duga bisa jadi merupakan cikal bakal munculnya kata tersebutpun
dilakukan. Kali ini yang digunakan sebagai pembanding ialah bahasa Inggris.
Mungkin saja kopi darat merupakan istilah asing yang diadaptasi ke dalam bahasa
Indonesia.
Dari beberapa istilah yang diketemukan ada yang menyebutkan bahwa kopi darat
itu ialah Land Coffe. Namun,
pertanyaan yang menyusul kemudian ialah apakah orang-orang Ingris lazim
menggunakan kata Land Coffe tersebut? Atau jangan-jangan istilah
tersebut hanya sebatas istilah yang dipaksakan oleh kita untuk mencari padanan
istilah kopi darat? ada juga yang menyebutkan kata "kopi" dalam kopi
darat itu bukan coffe melainkan copy. Secara pemaknaan yang
"aman" ada yang menjelaskan bahwa kopi darat itu sama dengan gathering atau meet
face to face.
Saya
iseng-iseng menyetarakan istilah "Kopi Darat" itu dengan "Buaya
Darat". Kopi darat menunjuk dua kata yang selalu dilekatkan bersama
seperti halnya buaya darat. Kopi darat terdiri dari dua kata yaitu Kopi
(nomina) dan darat (nomina). Buaya darat juga terdiri dari dua kata yaitu buaya
(nomina) dan darat (nomina). Namun secara makna pengguna memaknai istilah
"buaya darat" sebagai pelaku (objek/subjek) sedangkan "kopi
darat" dimaknai sebagai suatu kegiatan/aktivitas. Muncul pertanyaan
berikutnya, apakah kopi darat dan buaya darat memang satu keluarga? Yaitu satu
keluarga sebagai istilah-istilah yang memiliki makna terselubung baik itu berupa
kata majemuk ataupun idiom?
Dari
segi leksikologi, istilah KOPI DARAT terdiri dari dua kata yaitu KOPI dan DARAT.
Apakah kopi darat sama artinya dengan kopi yang di tanam di darat? Bisa jadi
secara harfiah kata tersebut tidak dapat digunakan dalam maujud arti
sebenar-benarnya yaitu kopi menurut KBBI yang mempunyai arti pohon yang banyak
ditanam di Asia, Amerika dan Afrika; buah (biji) kopi; serbuk kopi atau juga
arti lainnya yaitu salinan yang sesuai dengan asli yang diperoleh dengan cara
memfotokopi. Sedangkan Darat secara leksikal ialah bagian permukaan bumi yang
padat; tanah yang tidak digenangi air (sebagai lawan dari laut atau air). Kalau
benar kata kopi darat tidak mewakili arti atau makna sesungguhnya seperti yang
terdapat di kamus bisa jadi kopi darat merupakan istilah yang memiliki makna
"terselubung". Dalam hal ini dapat dikaitkan dengan adanya usaha
pembentukan kata majemuk atau mungkin idiom dari istilah tersebut. Apabila
dikaitkan dengan konteks ataupun realitas penggunaan istilah itu di kalangan
para pengguna bahasa, menurut saya kopi darat lebih seperti kata majemuk karena
bisa jadi salah satu arti dari kata tersebut memiliki keterkaitan dengan
realitas. Kopi darat mungkin sebagai aktivitas ngopi-ngopi (minum atau juga
makan sambil diselangi ngobrol) dan "darat" di sini dapat dimaknai
sebagai tempat berpijak manusia secara nyata. Jadi, istilah kopi darat apabila
dikaitkan dengan fenomena "cyber" sekarang mungkin dapat diartikan
sebagai kegiatan bertemu untuk berbincang-bincang yang pada awalnya dilakukan
hanya di tingkat dunia maya kemudian dialihkan ke pertemuan di kenyataan. Atau
juga apabila ada sebagian orang yang meyakini bahwa kata kopi di sini maksudnya
copy, maka aktivitas "kopi darat" juga dapat dimaknai sebagai
kegiatan "menggandakan". Maksudnya ialah menggandakan pertemuan yang
biasanya dilakukan di dunia maya, maka kali ini digandakan juga ke pertemuan di
dunia nyata.
Pada
akhirnya dinamika bahasa membuktikan adanya kata atau istilah baru yang lahir.
Namun, yang menjadi soal ialah bagaimana kata atau istilah baru tersebut itu bisa diakui oleh khalayak dengan segala
sifat keanomalian yang dikandung oleh istilah tersebut. Istilah-istilah baru
seringkali menciptakan keanehan pada awalnya namun lambat laun masyarakat
pemakai bahasa akan terbiasa menggunakan istilah-istilah tersebut. Mengenai
maknanya pula, lambat laun kedinamisan bahasa dan kultur yang berkembang di
masyarakat akan membentuk apakah kata tersebut akan mengalami perluasan makna
atau penyempitan makna, peninggian makna atau juga perendahan makna? Ya,
seperti KOPI DARAT tadi, mungkin saja dinamisasi makna akan membentuk persepsi pengguna
bahasa bahwa kopi darat hanyalah pertemuan para buaya darat. Ya, bisa jadi! Jika
nilai semantiknya bergeser ke ruas negatif!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar