Senin, 15 Oktober 2012

[ESAI] Kopi Darat dan Buaya Darat


Apakah Kopi Darat dan Buaya Darat Satu "keluarga"?
oleh
 Sri Maryani *

            Semakin ramai orang-orang berjejaring di dunia maya (baik melalui Facebook, Twitter, Friendster, blog Multiply, dsb.) mereka akan semakin banyak menemukan istilah-istilah baru yang mungkin saja hanya diketahui di kalangan mereka saja. Di antara begitu banyaknya istilah yang muncul, ada istilah yang semakin umum dan semakin biasa digunakan yaitu istilah KOPI DARAT atau biasanya dipendekkan menjadi KOPDAR. Kita sering menemukan istilah "KOPDAR" tersebut di sela-sela "coloteh tulis" antar rekan sejejaring kita. Entah sejak kapan istilah itu bermula? Dan apa maksud istilah itu sesungguhnya?
            KOPDAR merupakan pemendekan dari kata kopi darat. Walaupun tak tepat karena seharusnya pemendekan yang tepat ialah diambil salah satu suku katanya secara konsisten baik itu suku kata awal atau suku kata akhir yaitu KODA ataupun PIRAT. Tentang istilah kopi darat itu sendiri tak banyak yang tahu dari mana mulanya. Sumber pun belum banyak yang mendefinisikan tentang itu. Tak banyak sumber yang menuliskan asal muasal istilah tersebut. Di kamus-kamus istilah digital ataupun di mesin pencari seperti Google dan Wikipedia pun tak banyak yang secara pasti membahas definisi kopi darat.
Namun, ada pula yang menyatakan bahwa kopi darat dari dulu memang sudah sering digunakan khususnya oleh mereka yang aktif di radio hubung (dulu sempat ada trend "breaker"). Istilah ngetrendnya  saat itu disebut break-breakan yang sangat digandrungi penghobi radio 2 meterband, 11 meterband, juga yang 80 meterband. Komunitas radio tersebut dapat saling hubung (saling berkomunikasi). Di kalangan breaker, kata “kopi” itu sendiri memiliki arti jelas, terang, gamblang, nyata, atau bisa diketahui.
            Apabila diartikan menurut pemahaman para pengguna istilah tersebut di zaman sekarang (tepatnya disesuaikan dengan trend zaman sekarang), kopi darat ialah pertemuan dengan teman-teman maya di dunia nyata misalnya pertemuan dengan teman FBers, YM, MPers, atau teman sms-an. Saya jadi berpikir kenapa istilah kopi darat muncul untuk menamai kegiatan-kegiatan tersebut? Pikiran saya tak hanya berpusat pada itu, tetapi juga tentang arti kata tersebut secara leksikal dan maknanya. Lalu pencarian padanan kata kopi darat dalam bahasa lain yang diduga-duga bisa jadi merupakan cikal bakal munculnya kata tersebutpun dilakukan. Kali ini yang digunakan sebagai pembanding ialah bahasa Inggris. Mungkin saja kopi darat merupakan istilah asing yang diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia. Dari beberapa istilah yang diketemukan ada yang menyebutkan bahwa kopi darat itu ialah Land Coffe. Namun, pertanyaan yang menyusul kemudian ialah apakah orang-orang Ingris lazim menggunakan kata Land Coffe tersebut? Atau jangan-jangan istilah tersebut hanya sebatas istilah yang dipaksakan oleh kita untuk mencari padanan istilah kopi darat? ada juga yang menyebutkan kata "kopi" dalam kopi darat itu bukan coffe melainkan copy. Secara pemaknaan yang "aman" ada yang menjelaskan bahwa kopi darat  itu sama dengan gathering atau meet face to face.
            Saya iseng-iseng menyetarakan istilah "Kopi Darat" itu dengan "Buaya Darat". Kopi darat menunjuk dua kata yang selalu dilekatkan bersama seperti halnya buaya darat. Kopi darat terdiri dari dua kata yaitu Kopi (nomina) dan darat (nomina). Buaya darat juga terdiri dari dua kata yaitu buaya (nomina) dan darat (nomina). Namun secara makna pengguna memaknai istilah "buaya darat" sebagai pelaku (objek/subjek) sedangkan "kopi darat" dimaknai sebagai suatu kegiatan/aktivitas. Muncul pertanyaan berikutnya, apakah kopi darat dan buaya darat memang satu keluarga? Yaitu satu keluarga sebagai istilah-istilah yang memiliki makna terselubung baik itu berupa kata majemuk ataupun idiom?
            Dari segi leksikologi, istilah KOPI DARAT terdiri dari dua kata yaitu KOPI dan DARAT. Apakah kopi darat sama artinya dengan kopi yang di tanam di darat? Bisa jadi secara harfiah kata tersebut tidak dapat digunakan dalam maujud arti sebenar-benarnya yaitu kopi menurut KBBI yang mempunyai arti pohon yang banyak ditanam di Asia, Amerika dan Afrika; buah (biji) kopi; serbuk kopi atau juga arti lainnya yaitu salinan yang sesuai dengan asli yang diperoleh dengan cara memfotokopi. Sedangkan Darat secara leksikal ialah bagian permukaan bumi yang padat; tanah yang tidak digenangi air (sebagai lawan dari laut atau air). Kalau benar kata kopi darat tidak mewakili arti atau makna sesungguhnya seperti yang terdapat di kamus bisa jadi kopi darat merupakan istilah yang memiliki makna "terselubung". Dalam hal ini dapat dikaitkan dengan adanya usaha pembentukan kata majemuk atau mungkin idiom dari istilah tersebut. Apabila dikaitkan dengan konteks ataupun realitas penggunaan istilah itu di kalangan para pengguna bahasa, menurut saya kopi darat lebih seperti kata majemuk karena bisa jadi salah satu arti dari kata tersebut memiliki keterkaitan dengan realitas. Kopi darat mungkin sebagai aktivitas ngopi-ngopi (minum atau juga makan sambil diselangi ngobrol) dan "darat" di sini dapat dimaknai sebagai tempat berpijak manusia secara nyata. Jadi, istilah kopi darat apabila dikaitkan dengan fenomena "cyber" sekarang mungkin dapat diartikan sebagai kegiatan bertemu untuk berbincang-bincang yang pada awalnya dilakukan hanya di tingkat dunia maya kemudian dialihkan ke pertemuan di kenyataan. Atau juga apabila ada sebagian orang yang meyakini bahwa kata kopi di sini maksudnya copy, maka aktivitas "kopi darat" juga dapat dimaknai sebagai kegiatan "menggandakan". Maksudnya ialah menggandakan pertemuan yang biasanya dilakukan di dunia maya, maka kali ini digandakan juga ke pertemuan di dunia nyata.
            Pada akhirnya dinamika bahasa membuktikan adanya kata atau istilah baru yang lahir. Namun, yang menjadi soal ialah bagaimana kata atau istilah baru tersebut  itu bisa diakui oleh khalayak dengan segala sifat keanomalian yang dikandung oleh istilah tersebut. Istilah-istilah baru seringkali menciptakan keanehan pada awalnya namun lambat laun masyarakat pemakai bahasa akan terbiasa menggunakan istilah-istilah tersebut. Mengenai maknanya pula, lambat laun kedinamisan bahasa dan kultur yang berkembang di masyarakat akan membentuk apakah kata tersebut akan mengalami perluasan makna atau penyempitan makna, peninggian makna atau juga perendahan makna? Ya, seperti KOPI DARAT tadi, mungkin saja dinamisasi makna akan membentuk persepsi pengguna bahasa bahwa kopi darat hanyalah pertemuan para buaya darat. Ya, bisa jadi! Jika nilai semantiknya bergeser ke ruas negatif!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar